kuliner
Hari Jum’at tanggal 4 Januari 2008, setibanya kami di bandara KLIA (Kuala Lumpur International Airport), kami sempatkan makan siang di Food Garden lantai 2 bandara KLIA.
Banyak pilihan makanan yang tersedia. Tapi saya sendiri akhirnya memilih masakan melayu dengan lauk ikan nila. Minumnya Teh Tarik, minuman yang terbuat dari teh dicampur susu. Cukup membantu menyegarkan badan.
Malamnya diajak partner kami dari Malaysia untuk mencicipi menu sate. Di daerah Kajang, Selangor ada resto sate yang cukup terkenal. Namanya Restoran Sate Haji Samuri.
Resto tersebut terdiri dari 3 lantai & tiap lantainya cukup luas. Menunya semua sate. Ada sate ayam, sate kambing, sate sapi, sate kelinci, dan sate rusa. Selama saya di situ, pengunjung sangat ramai, dan selalu datang silih berganti.
Saya pilih untuk mencoba sate kambing dan sate rusa. Minumnya es limau. Hmmm…mak nyusss….rasanya.
Esoknya, Sabtu tanggal 8 Januari 2008, makan siang di foodcourt Suria KLCC. Lokasinya di lingkungan Petronas Twin Tower. Kali ini saya mencoba masakan asal Thailand, yaitu tomyam. Lumayan, cocok dengan lidah saya.
Nah, malamnya saya ditraktir oleh salah satu pengusaha sukses dari Indonesia, yaitu pemilik pabrik Sarung Gajah Duduk. Kebetulan beliau sedang di Kuala Lumpur & sempat meeting dengan saya siangnya. Meeting tersebut dalam rangka penjajagan kerjasama dengan beliau.
Kami makan di restoran Hadramaut Malaysia. Restoran yang khusus menyediakan menu khas Arab. Kebetulan resto tersebut baru dibuka sekitar 4 hari. Bergabung juga dalam wisata kuliner kali ini sahabat2 baik saya, yaitu pak Salim Bahanan & pak Husin Daulay. Di Jakarta sendiri ada resto dengan nama yang sama, lokasinya kalau tidak salah di sekitar tugu proklamasi. Saya juga pernah beberapa kali ke situ.
Kali ini saya menikmati menu Lamp Mandi, Hummosh, dan Tuttosh. Lamp Mandi adalah nasi beryani (nasi dari India) dicampur daging kambing. Dagingnya empuk.
Hummosh semacam bumbu yang dibuat dari kacang arab. Biasanya dimakan bersama roti yang dibuat dari gandum.
Sedangkan Tuttosh adalah semacam salad khas arab. Pokoknya mak nyuss… Lidah saya pun terasa cocok pula.
Hari Minggu pagi tanggal 9 Januari 2008, kami menuju Singapore dengan menggunakan bis. Bis VIP, dengan kursi yang memuat 18 orang. Ada fasilitas video di masing-masing kursinya. Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam.
Kami dijemput oleh partner kami, Capt. WM Hadisantoso. Kemudian oleh beliau diajak untuk menghadiri resepsi pernikahan dari adik partner kami lainnya Mr. Hussein. Menu yang kami nikmati adalah masakan khas melayu Singapore.
Malamnya, kami mencoba masakan asli dari Indonesia, yaitu di Restoran Suroboyo, yang terletak di daerah Orchad Road. Saya coba masakan gado-gado plus es dawet. Rasanya kangen juga masakan asli Indonesia, setelah beberapa kali makan dengan menu yang cukup beragam.
Setelah kenyang, dilanjutkan dengan melihat2 & mengunjungi beberapa tempat di Singapore. Salah satu tempat yang sempat kami kunjungi adalah gedung Esplanade. Di sini banyak orang duduk2 sambil bersantai. Lokasinya di pinggir pantai. Gedung Esplanade sering digunakan untuk pertunjukan konser kesenian dengan musisi tingkat dunia.
Hari Senin pagi, tgl 7 Januari 2008, kami sarapan dengan menu khas India di Restoran pinggir jalan, Nuqqi’s The Cheese Prata Shop. Saya pilih masakan Prata Mushroom Egg & Omelette.
Masakan Prata ini dibuat dari gandum yang diisi dengan berbagai tambahan. Yang saya pilih adalah diisi dengan jamur & telor. Bisa juga diisi dengan pisang, dan lainnya. Dimakan dengan kuah. Dimasaknya dengan metode sangrai, jadi tidak pakai minyak goreng.
Ternyata lidah saya ini bisa juga menikmati berbagai masakan dari berbagai Negara ya….. Semoga bermanfaat bagi rekan2 yang akan berkunjung ke Malaysia & Singapore. Dan…selamat berwisata kuliner di negeri jiran.
Banyak pilihan makanan yang tersedia. Tapi saya sendiri akhirnya memilih masakan melayu dengan lauk ikan nila. Minumnya Teh Tarik, minuman yang terbuat dari teh dicampur susu. Cukup membantu menyegarkan badan.
Malamnya diajak partner kami dari Malaysia untuk mencicipi menu sate. Di daerah Kajang, Selangor ada resto sate yang cukup terkenal. Namanya Restoran Sate Haji Samuri.
Resto tersebut terdiri dari 3 lantai & tiap lantainya cukup luas. Menunya semua sate. Ada sate ayam, sate kambing, sate sapi, sate kelinci, dan sate rusa. Selama saya di situ, pengunjung sangat ramai, dan selalu datang silih berganti.
Saya pilih untuk mencoba sate kambing dan sate rusa. Minumnya es limau. Hmmm…mak nyusss….rasanya.
Esoknya, Sabtu tanggal 8 Januari 2008, makan siang di foodcourt Suria KLCC. Lokasinya di lingkungan Petronas Twin Tower. Kali ini saya mencoba masakan asal Thailand, yaitu tomyam. Lumayan, cocok dengan lidah saya.
Nah, malamnya saya ditraktir oleh salah satu pengusaha sukses dari Indonesia, yaitu pemilik pabrik Sarung Gajah Duduk. Kebetulan beliau sedang di Kuala Lumpur & sempat meeting dengan saya siangnya. Meeting tersebut dalam rangka penjajagan kerjasama dengan beliau.
Kami makan di restoran Hadramaut Malaysia. Restoran yang khusus menyediakan menu khas Arab. Kebetulan resto tersebut baru dibuka sekitar 4 hari. Bergabung juga dalam wisata kuliner kali ini sahabat2 baik saya, yaitu pak Salim Bahanan & pak Husin Daulay. Di Jakarta sendiri ada resto dengan nama yang sama, lokasinya kalau tidak salah di sekitar tugu proklamasi. Saya juga pernah beberapa kali ke situ.
Kali ini saya menikmati menu Lamp Mandi, Hummosh, dan Tuttosh. Lamp Mandi adalah nasi beryani (nasi dari India) dicampur daging kambing. Dagingnya empuk.
Hummosh semacam bumbu yang dibuat dari kacang arab. Biasanya dimakan bersama roti yang dibuat dari gandum.
Sedangkan Tuttosh adalah semacam salad khas arab. Pokoknya mak nyuss… Lidah saya pun terasa cocok pula.
Hari Minggu pagi tanggal 9 Januari 2008, kami menuju Singapore dengan menggunakan bis. Bis VIP, dengan kursi yang memuat 18 orang. Ada fasilitas video di masing-masing kursinya. Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam.
Kami dijemput oleh partner kami, Capt. WM Hadisantoso. Kemudian oleh beliau diajak untuk menghadiri resepsi pernikahan dari adik partner kami lainnya Mr. Hussein. Menu yang kami nikmati adalah masakan khas melayu Singapore.
Malamnya, kami mencoba masakan asli dari Indonesia, yaitu di Restoran Suroboyo, yang terletak di daerah Orchad Road. Saya coba masakan gado-gado plus es dawet. Rasanya kangen juga masakan asli Indonesia, setelah beberapa kali makan dengan menu yang cukup beragam.
Setelah kenyang, dilanjutkan dengan melihat2 & mengunjungi beberapa tempat di Singapore. Salah satu tempat yang sempat kami kunjungi adalah gedung Esplanade. Di sini banyak orang duduk2 sambil bersantai. Lokasinya di pinggir pantai. Gedung Esplanade sering digunakan untuk pertunjukan konser kesenian dengan musisi tingkat dunia.
Hari Senin pagi, tgl 7 Januari 2008, kami sarapan dengan menu khas India di Restoran pinggir jalan, Nuqqi’s The Cheese Prata Shop. Saya pilih masakan Prata Mushroom Egg & Omelette.
Masakan Prata ini dibuat dari gandum yang diisi dengan berbagai tambahan. Yang saya pilih adalah diisi dengan jamur & telor. Bisa juga diisi dengan pisang, dan lainnya. Dimakan dengan kuah. Dimasaknya dengan metode sangrai, jadi tidak pakai minyak goreng.
Ternyata lidah saya ini bisa juga menikmati berbagai masakan dari berbagai Negara ya….. Semoga bermanfaat bagi rekan2 yang akan berkunjung ke Malaysia & Singapore. Dan…selamat berwisata kuliner di negeri jiran.